Blog

Sepenggal Kisah Visualisasi
Sebuah Brand

Penulis

Irvan Suryanto | Founding Partner

Di kota Marketville, terdapat sebuah toko. Toko itu kecil, berdiam diri di antara toko-toko lain yang lebih riuh dan cerah. Namanya adalah “Sang Artisan”. Di dalamnya, sepotong kayu berubah memiliki jiwa. Kursi, meja, patung – setiap benda memiliki ceritanya sendiri. Namun, cerita memerlukan pendengar, dan tidak semua orang itu pendengar.

The-Artisan

Surya adalah pemiliknya. Dia mahir dalam mengolah kayu. Tangannya dapat memancing keindahan dari serat kayu dan membuat benda mati bernyanyi. Namun, di luar pintunya, dunia terus berlalu. Bakatnya, sebesar apapun, tetap tersembunyi bagai harta karun dalam peti yang terkunci.

Kemudian, Lila datang. Wanita muda dan melihat dunia dalam beragam peluang sapuan warna dan garis. Dia melihat karya Surya dan mengerti. Bukan keterampilan yang tidak terlihat; melainkan cerita yang belum diceritakan.

"Percayalah padaku," katanya. Matanya bagaikan mereka yang melihat melampaui dinding dan menusuk ke dalam hati. "Mari kita lukis cerita toko Anda, bukan dengan kata-kata, tetapi dengan warna, bentuk, dan gambar. Mari kita tunjukkan keajaiban yang hidup di dalam keluar sana.”

Surya mengangguk. Dia adalah pria yang sedikit berkata-kata dan percaya bahasa karya.

Lila bekerja. Pertama papan nama, warna tanah, huruf yang elegan – sebuah identitas dari keartisanan di dalamnya. Kemudian, display. Mereka menjadi bingkai untuk karya-karya Surya, setiap karya menceritakan narasinya sendiri. Detail lainnya kemudian – kartu nama, kemasan, celemek Surya. Setiap elemen berbicara tanpa kata tentang ketangguhan, keeleganan, atau kehangatan.

Perubahan tiba. Orang-orang berhenti, melihat, dan menyaksikan. Cerita visual yang Lila rajut menarik mereka masuk. Papan nama, display, dan harmoni desain menceritakan sebuah kisah yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Sang Artisan, yang dulunya hanya toko biasa, menjadi sebuah landmark.

Toko Surya berkembang. Orang-orang datang, tertarik oleh janji keterampilan yang mereka lihat dari jalanan. Sang Artisan kini lebih dari sekadar toko. Sang Artisan adalah pengalaman, sebuah brand, sebuah cerita yang diceritakan tanpa kata-kata.

Surya belajar dari Lila. Visualisasi brand lebih dari sekadar penampilan. Namun tentang hati, jiwa, dan janji yang senyap. Juga tentang cerita yang diceritakan melalui pandangan, yang bergema sebelum satu kata pun diucapkan.

Sang Artisan terus hidup, tidak hanya sebagai toko tetapi sebagai simfoni visual, menyanyikan lagu unik dari kayu dan keterampilan.

Filter
Type of Work
Industry